4.11.08

Gaul HARUSKAH Pacaran…?

Kata gaul saat ini adalah sebuah kata yang dikejar hampir setiap remaja sekarang ini. Demi disebut gaul remaja rela melakukan apa saja. Mulai dari make over penampilan dari ujung rambut sampai ujung kaki, walaupun terkadang sampai dipaksain yang sebenarnya ga cocok buat mereka. Rambut yang keriting di rebonding, badan gemuk dilangsingin, kulit hitam diputihin, muka berjerawat diamplas sampe kencling. Celana makhluk sebelah (baca:celana jeans) walaupun g muat dipaksain masuk, kaos punya adek juga dipake, sepatu dan aksesoris yang lain yang pastinya harus up to date. Selain dari segi fashion atau penampilan juga harus gaul dari sisi pergaulan. Image remaja yang gaul n cerdas saat ini adalah seorang remaja yang cantik atau ganteng, pinter, fashionable dan pastinya laku alias punya pacar. Cantik atau ganteng, pinter tapi ga punya pacar mesti dikasih jabatan anak SO alias study oriented.
Karena demi image inilah remaja bela – belain cari pasangan. Pokoknya mesti punya gandengan, akhirnya segala cara dilakukan, bahkan kalo cewek mesti nembak duluan atau ngemis – ngemis cinta duluan ga malu, cowokpun demi diterima jadi sang Rama bagi Sinta rela nglakuin apa aja. Demi ‘cinta’ semua malu hilang dan kadang jadi irasional. Proses pacaranpun macem – macem ada yang ngejalanin long distance alias hubungan jarak jauh, via dunia maya (email n chatting), tiap libur aja ketemu ato tiap hari ngapel. Kalo udah pacaran jadi lupa segalanya, dunia bagai milik berdua. Apapun yang dilakukan yang muncul dipikiran cuma si ‘dia’. Sampe – sampe ‘apa sich yang g buat lo!’, kalo udah ginian kata yang keluar ujung – ujungnya apapun rela dilakukan buat senengin pasangan, bahkan kalo cowok dah minta harta yang paling berharga dari si cewek, cewek ikhlas – ikhlas aja ngasihin dengan penuh kesadaran. Gubrack..!!
Akibat pergaulan bebas remaja tadi banyak sekali kasus hamil di luar nikah, seperti yang diberitakan salah satu media beberapa waktu lalu. Hasil survei yang dilakukan oleh Annisa Fondation cukup mengejutkan karena 42,3 % pelajar perempuan telah melakukan hubungan seks pra-nikah. Siaran pers lembaga independen yang bergerak di bidang kemanusian dan kesejahteraan gender ini, menerangkan sebanyak 42,3 persen pelajar di Cianjur sudah hilang keperawanannya saat duduk di bangku sekolah. Parahnya, mereka yang terlibat kegiatan seks bebas itu bukan berarti karena tidak mengerti atau tidak paham nilai agama atau budi pekerti. Sebab hampir 90 persen dari mereka mengaku praktik hubungan seksual di luar nikah merupakan perbuatan dosa yang seharusnya dihindari. (Hidayatullah.com, 12/02/2007). Tahun 2002 lalu Jogja juga sempat dihebohkan dengan penelitian yang dilakukan Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Pelatihan Bisnis dan Humaniora (LSCK PUSBIH) menunjukkan hampir 97,05 persen mahasiswi di Yogyakarta sudah hilang keperawanannya saat kuliah.
Wah, ternyata fatal sekali akibat gaul bebas. Sapa yang harus disalahkan dari semua ini. Kalo generasi kita pergaulannya ‘bobrok’ semua, mau dibawa kemana negeri ini nantinya. So kita harus membentengi diri dari arus budaya barat yang sebenarnya adalah upaya barat menjajah negeri kita dengan pemikiran. Kalo dulu para imperialis dengan terang – terangan bawa senjata keliling pelosok negeri sekarang cukup dengan menyebar virus fun, food and fashion rusaklah bangsa kita. Dan inilah yang sedang dilakukan para neo imperialisme.
Wah gawat ya, kita harus segera bentengi diri sekarang. Sebagai seorang muslim kita sudah seharusnya melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah dan meninggalkan sesuatu yang dilarang Allah. Tak terkecuali dalam hal pergaulan. Dalam Islam pada hakikatnya pergaulan cowok cewek adalah terpisah kecuali dalam hal muamalah kaya dalam pendidikan, jual beli, kesehatan. Ngomongin tentang pacaran itu sendiri, memang tidak secara tersurat “dan diharamkan pacaran..”, tapi dalam QS. AL Isro : 32, “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk “,kita diperintahkan untuk tidak mendekati zina. Padahal aktivitas pacaran itu sendiri adalah aktivitas yang mendekati zina. Seperti berduaan, padahal ada hadist yang melarang lawan jenis yang bukan mahram berduaan, Ibnu ‘Abbas menuturkan ia pernah mendengar Rasulullah SAW berkhutbah :”Janganlah sekali – kali seorang pria berkhalwat dengan seorang wanita disertai seorang mahramnya….”. Belum lagi kalo bersentuhan dan berpegangan tangan, merayu, ‘nggombal’ alias boon n kalo udah ngapel ampe lupa sholat, nah yang paling parah kalo udah sampai ‘esex-esex’, wah dah masuk zina tuch. Buanyaakk banget kan dosanya. Itu kalo kita g pake pedoman Islam dalam bergaul. Bisa tiap hari aktivitas kita dibungai dengan dosa, dosa n dosa. Dan kita telah jadi korban virus 3F tadi, bukannya gaul yang kita dapat malah dosa n korban peradaban yang kita dapat.
So hanya dengan Islamlah kita mampu menangkis virus yang disebar oleh neo liberalisme. Sehingga gaul dengan Islamlah yang bisa menyelamatkan kita di dunia maupun di akherat, jangan sampai kita menuhankan hawa nafsu kita, sebagaimana QS. Al Jatziyah : 32, 23. “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya] dan Allah Telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?.” Jangan sampai hanya untuk memuaskan naluri ketertarikan dengan lawan jenis kita jadi budak nafsu dengan pacaran bahkan perzinaan yang bisa menyeret kita ke panasnya api neraka. Kalo emang nalurinya dah g terbendung ya nikah aja. Kalo belum siap banyak – banyak puasa dan kenali lebih dalam Islam..

by:fie3

1 komentar:

LeniSundanist mengatakan...

Folback ya kak :)