4.11.08

INGAT, ALLAH SENANTIASA MENGAWASI KITA

Disadari atau tidak, berbagai penyimpangan dan kemaksistan yang banyak terjadi saat ini mayoritas dilakukan oleh umat muslim. Mulai dari rakyat jelata sampai pejabat tinggi, mulai dari kemaksiatan “kecil – kecilan” sampai kemaksiatan jamaah alias besar – besaran. Mereka lakukan kemaksiatan dengan lenggangnya seolah – olah Allah tidak melihatnya.
Di tengah budaya hedonis (hanya mencari kesenangan) dan budaya pemisiv ( serba boleh) dan serba bebas tanpa aturan, umat seakan – akan lupa pada standar halal – haram. Batas ma’ruf dan munkar bahkan sangat tipis sekali. Banyak sekali yang menghalalkan segala cara untuk kepuasan nafsu duniawinya.
Misalnya di bidang pendidikan, moral para siswa san mahasiswa yang kian hari kian memprihatikan. Kualitas pendidikan yang semakin menurun, karena budaya hedonis dan pemisiv yang seolah – olah telah “mentajasad” di diri siswa. Perilaku remaja yang terpelosok dalam nakoba dan seks bebas dan berujung pada kriminalitas semakin menambah panjang deretan kasus di bidang pendidikan.
Dari segi ekonomi, di tengah system kapitalis ini, segala cara dilakukan untuk mencapai untung sebesar – besarnya dengan modal sesedikit mungkin atau bahkan tanpa modal. Sistem ribawi menjadi sebuah mata rantai yang tiada putusnya. Penjual berlaku curang dengan mengurangi timbangan, pemalsuan produk, pengoplosan BBM, ilegal loging dan berbagai kasus yang lain.
Bidang social budaya juga demikian, secara kuantitas umat muslim adalah penduduk mayoritas di Indonesia, tetapi ironis sekali ketika digulirkan Rancangan Undang – undang Anti Pornografi dan Pornokasi, justru dari kalangan umat muslim sendiri banyak menolak. Mereka menolak sesuatu yang diharamkan Allah dengan dalih kebebasan dan menomorduakan perempuan. Akhirnya seks bebas dimana – mana, pelacuran bagai jamur disana – sini, bahkan bias dinikmati oleh anak – anak yang belum dewasa.
Para pejabat elit pun juga tak mau ketinggalan, banyak yang muslim tetapi ketika mengemban amanah dari rakyatnya mereka abai terhadap batasan halal – haram. Budaya sogok – menyogok yang sudah menjadi “kebiasaan”, korupsi yang dilakukan secara berjamaah, kebijakan – kebijakan yang semakin tidak berpihak pada rakyat.
Sedikit porter buram umat muslim sekarang ini. Lalu salah siapa? Salah islamnya atau orangnya? Yang pasti Islam diturunkan adalah sebagai rahmatanlil’alamin (rahmat bagi sekalian alam), sehingga jika Islam belum sepenuhnya menjadi rhmat, pasti ada sesuatu yang salah dari berislamnya umat saat ini. Umat lupa akan konsekuensi keimanan seorang muslim, bahwa segala hidupnya hanya untuk Allah, Allah senantiasa mengawasi setiap aktivitas kita.
Umat juga lalai bahwa setiap apa yang kita lakukan (baik perkataan, perbuatan bahkan hati) pasti akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah. Sebagaimanan firman Allah dalam Q. AL Isro’ : 33. “Sesungguhnya pendengaran, pengihatan, dan hati semuanya akan dimintai pertanggung jawaban”.
Sikap merasa senantiasa diawasi Allah ini akan muncul dengan dorongan iman yang kuat dan produktif. Dan hal ini memang bukanlah suatu perkara yang mudah, perlu dukungan dari berbagai pihak, dari individu adanya kesadaran yang kuat untuk membina diri, dan juga adanya kontol masyarakat dan yang terpenting adalah penegakan aturan Islam dalam segala aspek kehidupan oleh penguasa. Karena hanya Islamlah yang bias menyelesaikan seluruh persoalan manusia.


by:fie3

JILBAB DAN KARIR

Lahirnya istilah karir sebenarnya tidak terlepas dari system kapitalisme yang sampai saat ini masih diusung oleh dunia. Kapitalisme menghiasi benak kaum muslim dan menjadikannya sebagai satu-satunya landasan hidup yang dapat menuntun mereka pada kemajuan dan kesejahteraan, tidak terkecuali kaum perempuan.
Karir sering diartikan dengan terjun kelapangan pekerjaan laki-laki yang menuntut wanita untuk keluar rumah. Inilah yang mereka sebut kemajuan pada sisi perempuan, yakni ketika wanita fungsi dan perannya sebagai ibu dan pengatur rumah tangga mengharuskannya untuk tinggal hanya di dalam rumah saja ditanggalkan dan lebih mementingkan kiprahnya di dunia public.
Gelombang arus ide kebebasan yang semakin menghantam kaum perempuan. Persamaan hak dalam fungsi dan perannya dengan laki- laki mengakibatkan tidak sedikit kasus pada perempuan memilih karir sebagai tujuan hidup. Bayangkan kesuksesan seakan di depan mata para perempuan setelah mengenyam pendidikan selama beberapa lama, duduk di balik meja bertahtakan Direktur Utama, Sekretaris, manager dan jabatan eksekutif lainnya. Pada faktanya, kesempatan yang diberikan memang lebih besar daripada kesempatan yang diberikan kepada pria untuk diterima bekerja saat ini.
Dengan alasan karir, banyak kasus muslimah yang menanggalkan jilbabnya. Mereka adalah muslimah yang menyadari akan kewajibannya untuk berjilbab dan berkerudung. Akan tetapi lagi – lagi gemerlapnya kapitalisme dan krisis yang diakibatkannya memaksa para muslimah untuk menganggalkan jilbab dan kerudungnya. Tidak jarang pula, dengan alasan panas dan ribet sebagian muslimah melepaskan kerudungnya.Tak sedikit pula yang berkerudung tetapi transparan dan mengikuti trend bekerudung gaul. Baju yang dipakaipun ketat, menampakkan lekuk tubuh.
Kiprah perempuan di dunia pubik sekarang ini tidak sedikit yang menyilaukan dan melenakan perempuan sehingga lupa pada fungsi yang paling utama dan pertamanya. Tugas perempuan yang utama dan pertama adalah untuk menjalankan fungsi sebagai ibu dari anak – anaknya dan sekaligus pengatur rumah tangganya.Tugas ini dianggap sebagai penghambat kemajuan perempuan dan menutup aurat dipandang pengekang bagi kebebasan perempuan.
Dalam Islam tugas pokok perempuan adalah sebagai ibu dari anak – anaknya dan sekaligus pengatur rumah tangganya, namun tugas pokok tersebut tidak membatasi aktivitasnya hanya pada tugas pokok ini saja, sehingga ia tidak boleh melakukan aktivitas lainnya. Allah SWT menciptakan wanita (istri) adalah agar ia bisa membuat pria (suaminya) cenderung dan merasa aman dan tenteram bersamanya sehingga menghasilkan keturunan dan anak-cucu. Allah SWT berfirman : “Di antara tanda – tanda kekuasaanya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri – istri dari diri kalian sendiri supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya”.(QS. Ar Rum : 21).
Dalam waktu yang sama, Allah SWT telah menciptakan wanita agar ia melakukan interaksi dan aktivitas di dunia publik sebagaimana halnya ia beraktivitas di dalam rumah. Allah SWT telah mewajibkan wanita untuk mengemban dakwah, menuntut ilmu. Allah SWT juga membolehkan seorang wanita untuk melakukan transaksi jual – beli perburuhan dan perwalian. Allah SWT juga telah menetapkan bahwa wanita boleh untuk menekuni aktivitas pertanian, industri, perdagangan, dan lain – lain.
Di masa kejayaan Islam, para muslimah tampil dengan kehebatan di berbagai ilmu pengetahuan. Dengan ketrampilannya mereka telah turut memajukan Islam. Lanienah, putrid istana Al Ahkam II, memiliki keahlian dalam bidang ilmu nahwu, syiar hisab, menggubah tulisan, selain itu Qatrun Nadaa yang pakar dalam undang – undang dan hokum Islam. Tidak lupa ada Syahdah yang sering memberikan pelajaran di masjid – masjid Baghdad mengenai sejarahh dan adab. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan khususnya muslimah mampu berkiprah dan berprestasi di dunia publik. Namun demikian perlu diingat bahwa kiprah perempuan di dunia publik jangan sampai melalaikan fungsi dan perannya yang utama, yaitu sebagai ibu dan pengatur rumah tangga dan kewajibannya menutup aurat dengan sempurna yaitu dengan jilbab (Al Ahzab : 59) dan kerudung (An Nur: 31).
Tidak ada impian yang paling tinggi bagi seorang muslim atau muslimah kecuali mendapatkan ridlo Allah, sehingga kiprahnya seorang muslimah di dunia publikpun dalam rangka menggapai ridlo Allah.Dan ridlo Allah akan tergapai jika hambaNya taat dan patuh pada semua perintahNya tak terkecuali aturan dalam hal berbusana,bukan meninggalkan perintah Allah demi obsesi dan karir semata.


by:fie3

WANITA DAN KOSMETIKA

Wanita dan kosmetik adalah dua hal yang tidak bisa terpisahkan . Segala daya dan upaya rela dilakukan untuk mengejar kata “cantik”. Termasuk dalam menggunakan kosmetik, dengan segala iming – iming yang menggiurkan mulai dari membuat kulit tampak lebih putih bersih, menghaluskan dan mencerahkan kulit, membuat awet muda, mengurangi kerutan, menghilangkan noda dan masih banyak iming – iming yang lain. Wanitapun rela merogoh kocek dalam – dalam untuk membeli kosmetik yang harganya tidak murah, juga rela menghabiskan waktu berjam – jam di salon.
Semua itu dilakukan oleh wanita tanpa memperhitungkan kesehatan dan halal suatu produk kecantikan. Pada faktanya sedikit sekali yang berlabel halal dan terjamin aman bagi tubuh. Banyak bahan obat dan produk kecantikan yang berasal dari bahan haram dan tidak memperhatikan keamanan bagi tubuh. Bahan – bahan tersebut bisa berupa asam - asam lemak yang berasal dari hewan, kolagen, enzim, hormon, dan plasenta manusia. Dengan mengejar target bisa tampil cantik dan putih dalam waktu singkat kaum hawa berbondong – bondong memborong membeli produk – produk pemutih yang belum jelas kehalalan dan keamanannya. Berbeda dengan makanan, urusan kehalalan suatu produk kosmetik cenderung kurang diperhatikan oleh masyarakat, padahal efeknya sangat fatal. Misalkan saja dalam suatu produk terkandung lemak babi, berarti kita telah memoleskan suatu dzat yang najis ke tubuh atau wajah kita, bagaimana denga sholat kita, karena najis harus dibersihkan dengan 7 kali dengan air salah satunya dengan tanah. Fatal sekali bukan.
Belum lagi dari segi kesehatan, tak sedikit wajah yang rusak bahkan hancur akibat penggunaan kosmetik yang tidak jelas standar keamanan dan kehalalnya. Wajah cantik yang didambakan malah berubah menjadi wajah buruk muka. Inikah yang kita harapkan? Cantik itu boleh tapi harus memperhatikan halal dan sehat karena halal dan sehat jauh lebih penting daripada cantik yang merusak ibadah dan merusak kesehatan. Perawatan itu boleh karena memang kebersihan itu indah, tapi kalo sudah tabaruj (menampakkan kecantikan) sudah haram hukumnya. Sebagai wanita, kita harus menjadikan kosmetika itu adalah mitra dalam menjaga kebersihan tapi bukan mitra untuk mendapatkan murka Allah dengan tabaruj.

by:fie3

KU MAU JADI IBU

“Aku belum siap kalo jadi ibu, soalnya masih pengen banyak belajar dan belum siap aja gitu, jadi ibukan g mudah”,kata temen kita asal Solo. Kata sahabat dari Demak, ”Jadi ibu?, kalo sekarang belum siap baik secara mental maupun fisik, palagi buat nglahirin, kayanya ngeri dech!”. “Belum siap aku jadi ibu, belum mau ngurusi suami, anak, rumah tangga,huh belibet jadi ibu rumah tangga”, kata temen kita asal Lampung. Itu tadi jawaban temen – temen kita ketika ditanya siap ga sih jadi ibu di usia muda?
Ketika ditanya siap ga sich jadi ibu? Kebanyakan remaja menjawab tidak dan belum siap. Dengan segudang alasan, mulai dari bayangan jadi ibu tu nantinya ribet, ruwet, ga bebas lagi, ga bisa dugem lagi, apa lagi dah terbebani yang namanya anak, wiiih gendong sana – gendong sini, belum kalo habis ngelahirin biasanya tubuh tambah melar. Bayangan jadi ibu makin mengerikan dengan ditambah suguhan media yang semakin katakan tidak dengan ibu muda, dengan banyaknya seleb – seleb muda bertebaran di sana – sini, seolah memberikan gambaran kalo usia muda waktunya hura – hura, gapai cita setinggi – tingginya dapat uang sebanyak – banyaknya. Sekarang media yang laku kan yang muda, jadi mumpung masih muda raih obsesi setinggi – tingginya. Mikir rumah tangga, apalagi jadi ibu, nanti dulu.
Fakta di atas tak lepas dari gelombang arus ide kebebasan yang semakin menghantam remaja. Persamaan hak dalam fungsi dan perannya dengan cowok mengakibatkan tidak sedikit kasus remaja putri yang lebih memilih karir sebagai tujuan hidup. Dengan melihat kesuksesan para selebritis muda yang disuguhkan diberbagai media, memberikan bayangan kepada para remaja kita untuk menjadi job oriented. Selain menyuguhkan gambaran kesuksesan para selebritis, media juga g kurang – kurang menyuguhkan gambaran kesuksesan para eksekutif muda, khususnya eksekutif muda wanita. Suguhan tersebut mampu memberikan rangsangan yang cukup dahsyat bagi para remaja putri untuk mengejar karir.
Dengan melihat berbagai kesuksesan dari media, seakan kesuksesan yang sama ada di depan mata, setelah mengenyam pendidikan yang dikejar beberapa tahun, akhirnya bisa duduk di balik meja bertahtakan Dirut, Sekretaris, Manager, dll. Selain itu juga jabatan yang menjanjikan popularitas tinggi, kaya bintang iklan, artis, selebritis, foto model, peragawati, dan lain sebagainya, yang hanya dengan modal wajah cantik, tubuh sexi, suara merdu, obsesi bisa segera terwujud.
Pandangan yang salah terhadap wanita karir
Ide feminisme yang semakin kencang berhembus, membuat wanita makin terobsesi untuk ngejar karir. Ide yang menggembor – gemborkan kesetaraan hak dalam fungsi dan peran cowok ma cewek ini, menganggap bahwa wanita modern adalah wanita yang mampu terjun di dunia public, mempunyai peran dan fungsi yang sama dengan laki – laki di berbagai bidang dan kancah kehidupan. Sehingga wanita dipandang modern ketika berkecimpung di dunia public dan g cuma berkutat pada urusan rumah dan rumah doang. Ide ini juga mampu mempengaruhi pandangan masyarakat tentang ibu. Masyarakat cenderung memandang miring para ibu yang tinggal di dalam rumah dan mencukupkan diri sebagai pengatur rumah tangga. Wanita yang hanya diam di rumah dipandang wanita yang tidak produktif, dan wanita produktif adalah wanita karir yang pandai mencari uang. Sehingga berlomba untuk mengejar karir setinggi – tingginya demi ngejar materi sebanyak – banyaknya. Apapun profesinya tak masalah, jika cowok bisa melakukan, cewekpun pasti juga bisa melakukan, harus setara dengan cowok. Sehingga tak sedikit wanita yang menjadi liar atas nama kesetaraan.
Jadi Ibu? Mau…
Kita udah ditetapkan untuk lahir di dunia dengan jenis kelamin masing – masing, dan (yang cewek nie) mendapat kepercayaan untuk jadi wanita. Tapi inget kita bukanlah wanita yang tanpa arah tanpa identitas, tapi kita adalah wanita muslimah. Sebagai muslimah, sebelum kite melakukan sesuatu kita mesti tau dulu apa yang diperintahkan sama Yang Menciptakan kita. Dalam suatu hadist riwayat Bukhari dan Muslim, “Seorang wanita adalah pemimpin (pengurus) rumah tangga suaminya dan anak – anaknya, ia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya”.
Dari hadits tersebut, ternyata tugas utama dan pertama wanita adalah pengurus rumah tangga. Ini adalah mega proyek bagi wanita. Dari wanita – wanitalah terlahir generasi masa depan, wanitalah yang mencetak generasi yang kuat dan tangguh. Ibu adalah sosok di belakang layar yang sangat berperan dalam perjalanan hidup dan perjalanan sukses seseorang. Ibu ada di balik besarnya sebuah nama. Ada Asma binti Abu Bakar ash Shiddiq dibalik kesuksesan Abdullah bin Zubair, negeri Hijaz, Mesir, Irak, Khurasan dan sebagian negeri Syam tunduk di bawah pemerintahannya dan masih banyak contoh yang lainnya.
Teruzz masa sich wanita cuma di dalam rumah ngurusi dapur, sumur, kasur dan anak? Ga’ keren donk, ga gaul dunk, jadoel n ga modern lagi, masa hari gini balik ke jaman sebelum Kartini? Eiiit jangan salah, wanita muslimah memang punya mega proyek yang cukup dahsyat yaitu sebagai pengatur rumah tangga. Ibu sebagai pengatur rumah tangga, juga pendidik anak – anaknya. Jika kita memperhatikan televisi, ada sebuah iklan yang menggambar peran ganda seorang ibu, dari koki sampe keuangan. Karena memang seorang ibu tidak hanya dituntut untuk pandai memasak,tapi juga harus cerdik pula untuk memutar uang. Ibu adalah sosok multi talent yang siap siaga dan serba bisa. Kasih sayangnya, kelembutannya, perhatiannya dibutuhkan oleh seluruh anggota keluarga. Ibu adalah sosok yang kuat dan tegar, mengandung selama 9 bulan 10 hari dan melahirkan,yang darinya lahir sosok baru di muka bumi ini. Padahal kalo yang bukan ibu ato belum jadi ibu, bisa kita bayangkan gimana rasanya ketika kita ikatkan batu seberat 3 kilo di perut kita, rasanya sudah pegel n sakit semua. Mungkin bisa bertahan beberapa hari, tapi ibu selama 9 bulan 10 hari tanpa mengeluh. Dari ibu lah anak mengenal dunia, ditangan ibulah tercetak generasi berkualitas. Sehingga tak salah jika memang surga berada di telapak kaki ibu.
Subhanallah, dari situlah mengalir pahala, namun bukan berarti Islam ga modern, Islam menghambat kemajuan dan sebagainya ketika peran pokok ibu adalah sebagai pengatur rumah tangga, peran pokok tersebut bukan berarti membatasi wanita muslimah hanya berkutat pada tugas itu saja. Islam membolehkan wanita untuk menekuni aktivitas perdagangan, pertanian, industry dan pengembangan harta. Bahkan Islam juga memberikan kewajiban yang sama seperti yang dibebankan kepada laki – laki yaitu dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Jadi boleh – boleh aja wanita mau jadi Dirut, Sekretaris, Manager atopun yang lain sepanjang hal tersebut tidak mengganggu tugas pokoknya tidak mengabaikan dan menomor duakan peran utamanya sebagai pengatur rumah tangga. Dan tidak boleh dilupakan adalah aktivitas tersebut tidak bertentangan dengan apa yang diperintahkan Allah SWT.
Karena pada faktanya kesempatan yang diberikan kepada wanita lebih besar daripada kesempatan kerja yang diberikan kepada pria untuk diterima bekerja saat ini. Sistem yang ada menempatkan materi sebagai tujuan dari segala – galanya terutama dalam bekerja. Sehingga mendorong manusia untuk berkreasi, bagaimana mendapat materi sebanyak – banyaknya tanpa mengindahkan halal – haram.
Hampir seluruh muslim terpengaruh hal ini, tak terkecuali remaja putri. Didorong tampil cantik, mengumbar aurat untuk mendapat materi sebanyak – banyaknya. Tawaran menjadi artis, penyanyi, foto model, peragawati mendorong muslimah untuk berbondong – bondong mengikuti audisi dan kompetisi demi harta dan popularitas. Akhirnya tuntutan menarik secara fisik dengan tampil cantik dan mempertontonkan aurat seakan telah menjadi keharusan. Muslimah jadi alergi berjilbab dan berkerudung. Meminimalisasi kerudung dengan asumsi yang penting kepala tertutup dan rambut ga kelihatan walaupun lekuk tubuh menonjol di sana – sini, bahkan ga jarang juga yang dulunya pake kerudung dan jilbab karena tuntutan kerja dan uang yang jumlahnya tidak sedikit akhirnya jilbab dan kerudung yang dulunya dipake, ditanggalkan begitu aja. Parahnya wanita malah lebih PD dengan pakaian minim dan seronoh yang tidak jarang menimbulkan pelecehan seksual oleh teman seprofesi, bahkan oleh bos sendiri. Bergaul bebas tanpa batasan dengan teman seprofesinya banyak terjadi. Akhirnya banyak terjadi MBA, perselingkuhan, perusak rumah tangga dll. Nah pekerjaan kaya gitu yang ga dibolehi, karena udah melanggar perintah Allah SWT dan melalaikan kewajiban.
Selain itujangan kerja asal kerja aja, misal kelihatannya keren jadi Dirut, ternyata Dirut pabrik ekstasi, kayanya kaya punya pabrik, ternyata pabrik miras …Gubrack!! So jauh – jauh dech ma yang bergituan. Wiks tukan haram bro! Yang tak kalah penting juga pekerjaan tersebut tidak memforsir banyak waktu dan tenaga. Sehingga anak dan keluarga tetap terurusi dan tidak terabaikan. Jangan sampe menjadi wanita karir kerja siang malam, anaknya malah jadi anak baby siter.
Wanita dan Kiprahnya di dunia public
Banyak yang beranggapan kalo muslimah dengan jilbab dan kerudung ga bisa berprestasi, wanita yang sukses urusan rumah tangga (mengurus anak, suami dan urusan rumah tangga), tidak bisa sukses di luar rumah. Sapa bilang? Banyak buktinya loh yang udah sukses dan bisa dijadikan teladan. Mo bukti?
Aisyah binti Abu Bakar,Istri Rasululullah yang satu ini telah meriwayatkan hadits dari Rasul sejumlah 2220 hadits. Beliau sangat mempengaruhi kehidupan berfikir, beragama dan berpolitik bagi kaum muslimin. Beliau juga senantiasa dijadikan sumber rujukan para sahabat atas berbagai pertanyaan dan dari Aisyahlah para sahabat mendapat pengetahuan tentang masalah yang mereka pertanyakan.
Khaulah binti Al Azur (penunggang kuda berkerudung), beliau adalah figur muslimah terkemuka yang perjalanan hidupnya banyak diwarnai dengan perjuangan dan kepahlawanan, karena beliau sering terlibat dalam perjuangan di jalan Allah. Ia turut serta ke Syam saat akan ditaklukkan oleh kaum muslimin di masa pemerintahan Abu Bakar Ash Shidiq, hingga masa kepemimpinan Utsman bin Affan ia telah mengalami pahit getirnya kehidupan. Jadi muslimahpun bisa terhun di bidang militer. Sosok muslimah di atas adalah contoh segelintir muslimah yang sukses mengurus rumah tangga, mendidik anak, namun juga sukses mendidik umat.
Menjadi Ibu adalah sebuah gelar yang sangat mulia. Sebagai wanita harus senantiasa ingat fungsi yang pertama dan utama sebagai penghulu rumah tangga, penggembala rumah tangga suaminya yang nantinya akan dimintai pertanggung jawaban atan gembalaannya. Jika terpaksa harus bekerja, maka kita harus pandai – pandai memilih pekerjaan yang tidak menomorduakan fungsi tersebut, syukur2 masih berbau rumah tangga, kaya guru, usaha catering, etc. So jadi ibu ga perlu fobi lagi coz pahala seorang ibu dalam menjalankan mega proyeknya suangggaaat besar sekali. Jadi ibu?? Ayo aza…


by:fie3

Gaul HARUSKAH Pacaran…?

Kata gaul saat ini adalah sebuah kata yang dikejar hampir setiap remaja sekarang ini. Demi disebut gaul remaja rela melakukan apa saja. Mulai dari make over penampilan dari ujung rambut sampai ujung kaki, walaupun terkadang sampai dipaksain yang sebenarnya ga cocok buat mereka. Rambut yang keriting di rebonding, badan gemuk dilangsingin, kulit hitam diputihin, muka berjerawat diamplas sampe kencling. Celana makhluk sebelah (baca:celana jeans) walaupun g muat dipaksain masuk, kaos punya adek juga dipake, sepatu dan aksesoris yang lain yang pastinya harus up to date. Selain dari segi fashion atau penampilan juga harus gaul dari sisi pergaulan. Image remaja yang gaul n cerdas saat ini adalah seorang remaja yang cantik atau ganteng, pinter, fashionable dan pastinya laku alias punya pacar. Cantik atau ganteng, pinter tapi ga punya pacar mesti dikasih jabatan anak SO alias study oriented.
Karena demi image inilah remaja bela – belain cari pasangan. Pokoknya mesti punya gandengan, akhirnya segala cara dilakukan, bahkan kalo cewek mesti nembak duluan atau ngemis – ngemis cinta duluan ga malu, cowokpun demi diterima jadi sang Rama bagi Sinta rela nglakuin apa aja. Demi ‘cinta’ semua malu hilang dan kadang jadi irasional. Proses pacaranpun macem – macem ada yang ngejalanin long distance alias hubungan jarak jauh, via dunia maya (email n chatting), tiap libur aja ketemu ato tiap hari ngapel. Kalo udah pacaran jadi lupa segalanya, dunia bagai milik berdua. Apapun yang dilakukan yang muncul dipikiran cuma si ‘dia’. Sampe – sampe ‘apa sich yang g buat lo!’, kalo udah ginian kata yang keluar ujung – ujungnya apapun rela dilakukan buat senengin pasangan, bahkan kalo cowok dah minta harta yang paling berharga dari si cewek, cewek ikhlas – ikhlas aja ngasihin dengan penuh kesadaran. Gubrack..!!
Akibat pergaulan bebas remaja tadi banyak sekali kasus hamil di luar nikah, seperti yang diberitakan salah satu media beberapa waktu lalu. Hasil survei yang dilakukan oleh Annisa Fondation cukup mengejutkan karena 42,3 % pelajar perempuan telah melakukan hubungan seks pra-nikah. Siaran pers lembaga independen yang bergerak di bidang kemanusian dan kesejahteraan gender ini, menerangkan sebanyak 42,3 persen pelajar di Cianjur sudah hilang keperawanannya saat duduk di bangku sekolah. Parahnya, mereka yang terlibat kegiatan seks bebas itu bukan berarti karena tidak mengerti atau tidak paham nilai agama atau budi pekerti. Sebab hampir 90 persen dari mereka mengaku praktik hubungan seksual di luar nikah merupakan perbuatan dosa yang seharusnya dihindari. (Hidayatullah.com, 12/02/2007). Tahun 2002 lalu Jogja juga sempat dihebohkan dengan penelitian yang dilakukan Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Pelatihan Bisnis dan Humaniora (LSCK PUSBIH) menunjukkan hampir 97,05 persen mahasiswi di Yogyakarta sudah hilang keperawanannya saat kuliah.
Wah, ternyata fatal sekali akibat gaul bebas. Sapa yang harus disalahkan dari semua ini. Kalo generasi kita pergaulannya ‘bobrok’ semua, mau dibawa kemana negeri ini nantinya. So kita harus membentengi diri dari arus budaya barat yang sebenarnya adalah upaya barat menjajah negeri kita dengan pemikiran. Kalo dulu para imperialis dengan terang – terangan bawa senjata keliling pelosok negeri sekarang cukup dengan menyebar virus fun, food and fashion rusaklah bangsa kita. Dan inilah yang sedang dilakukan para neo imperialisme.
Wah gawat ya, kita harus segera bentengi diri sekarang. Sebagai seorang muslim kita sudah seharusnya melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah dan meninggalkan sesuatu yang dilarang Allah. Tak terkecuali dalam hal pergaulan. Dalam Islam pada hakikatnya pergaulan cowok cewek adalah terpisah kecuali dalam hal muamalah kaya dalam pendidikan, jual beli, kesehatan. Ngomongin tentang pacaran itu sendiri, memang tidak secara tersurat “dan diharamkan pacaran..”, tapi dalam QS. AL Isro : 32, “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk “,kita diperintahkan untuk tidak mendekati zina. Padahal aktivitas pacaran itu sendiri adalah aktivitas yang mendekati zina. Seperti berduaan, padahal ada hadist yang melarang lawan jenis yang bukan mahram berduaan, Ibnu ‘Abbas menuturkan ia pernah mendengar Rasulullah SAW berkhutbah :”Janganlah sekali – kali seorang pria berkhalwat dengan seorang wanita disertai seorang mahramnya….”. Belum lagi kalo bersentuhan dan berpegangan tangan, merayu, ‘nggombal’ alias boon n kalo udah ngapel ampe lupa sholat, nah yang paling parah kalo udah sampai ‘esex-esex’, wah dah masuk zina tuch. Buanyaakk banget kan dosanya. Itu kalo kita g pake pedoman Islam dalam bergaul. Bisa tiap hari aktivitas kita dibungai dengan dosa, dosa n dosa. Dan kita telah jadi korban virus 3F tadi, bukannya gaul yang kita dapat malah dosa n korban peradaban yang kita dapat.
So hanya dengan Islamlah kita mampu menangkis virus yang disebar oleh neo liberalisme. Sehingga gaul dengan Islamlah yang bisa menyelamatkan kita di dunia maupun di akherat, jangan sampai kita menuhankan hawa nafsu kita, sebagaimana QS. Al Jatziyah : 32, 23. “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya] dan Allah Telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?.” Jangan sampai hanya untuk memuaskan naluri ketertarikan dengan lawan jenis kita jadi budak nafsu dengan pacaran bahkan perzinaan yang bisa menyeret kita ke panasnya api neraka. Kalo emang nalurinya dah g terbendung ya nikah aja. Kalo belum siap banyak – banyak puasa dan kenali lebih dalam Islam..

by:fie3

TEKNOLOGI INFORMASI, POSITIF ATAU NEGATIF?

Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi sekarang ini memberikan banyak sekali dampak terhadap masyarakat. Gaya hiduppun juga semakin berkembang dengan pesat seiring berkembangnya teknologi informasi . Handphone atau yang sering disebut HP kini hampIr dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dari segala usia dan segala lapisan masyarakat. Bagaimana tidak, dulu hanya untuk mempunyai handphone sekaligus nomornya kita harus merogoh kantong dalam – dalam karena handphone berikut nomornya mencapai harga yang sulit dijangkau oleh masyarakat menengah ke bawah, bahkan harga sebuah kartu perdana bisa mencapai angka ratusan ribu untuk angka yang biasa – biasa saja dan sulit dihafal.
Kini hanya bermodalkan uang seratus atau dua ratus kita sudah dapat handphone berikut kartunya, minimal bisa buat sms dan telepon. Berbagai macam kartu perdana bermunculan. Bahkan sekarang baru marak banting harga dari para provider baik GSM maupun CDMA, dengan menawarkan bertarif murah baik sms, telepon, sms atau fasilitas lain. Bahkan untuk kartu perdana tak jarang kita jumpai harga lebih murah dari pulsa yang ada untuk nomor biasa. Selain handphone sekarang ini computer bukanlah sesuatu yang ‘wah’ dimata masyarakat. Hal ini terbukti di Jogja saja angka penjualan computer senantiasa mengalami peningkatan tiap tahunnya dan semakin menjamurnya warung internet atau lebih dikenal dengan istilah warnet baik di daerah perkotaan sampai ke perkotaan.
Hal ini memungkinkan semua kalangan dapat menikmati perkembangan infomasi lebih cepat. Namun apakah perkembangan teknologi sekarang ini selalu membawa dampak positif kea rah kemajuan bagi masyarakat? Mungkin dalam hal efisiensi waktu dan kerja sangat menguntungkan. Namun tidak selalu membawa kemajuan, hal ini terbukti dengan semakin berkembangnya teknologi informasi semakin meningkat pula ‘kreatifitas kriminalitas’ di masyarakat. Banyak sekali penipuan terjadi via handphone dengan sms – sms yang mengaku menjanjikan hadiah. Selaih itu juga kejahatan moral yang berakibat sangat fatal. Video dan gambar – gambar porno dengan mudah disebarkan di internet ataupun handphone dan dapat dengan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat. Bahkan anak kecil (usia SD) hanya bermodalkan pengetahuan browsing dan searching bukanlah suatu hal yang sulit untuk bisa menikmati gambar – gambar tersebut. Bahkan tak jarang ketika dilakukan razia handphone dan laptop di sekolah banyak ditemukan video dan gambar porno dan kekerasan yang tersimpan di handphone, laptop ataupun memory card siswa. Sehingga banyak anak di bawah umur melakukan tindak asusila dan kekerasan karena pengaruh video dan gambar tersebut. Hal ini tentu berakibat hilangnya calon penerus yang berkualitas dan berkepribadian Islam dan bukanlah tidak mungkin berakibat kehancuran skala bangsa.
Selain itu juga gaya hidup semakin mengarah ke gaya hidup konsumtif. Hal ini karena semakin mudahnya promosi dengan banyaknya fasilitas sehingga daya beli masyarakat semakin meningkat. Bahkan hanya sekedar buat ‘gaya’ tanpa melihat kebutuhan masyarakat berbondong – bondong membeli barang baru.
Dengan demikian tak selamanya teknologi membawa kita ke arah kemajuan. Banyak hal yang bisa berakibat fatal yang muncul diwaktu kemudian jika tidak segera diatasi. Oleh karena itu perlu peran aktiv dari seluruh lapisan masyarakat, baik indivu, masyarakat maupun pemerintah untuk mengatasi hal ini. Anak – anak haruslah mendapat bimbingan yang tegas dari keluarga terhadap segala informasi yang telah didapat dan diserap dari luar. Juga perlu ketegasan pemerintah terhadap teknologi yang boleh masuk dan digunakan, juga memberikan sanksi yang tegas terhadap pelaku kejahatan yang bertebaran via dunia maya.

by:fie3

MAHASISWA PEDULI UMAT

Oops, jadi mahasiswa peduli umat, masih banyak ga ya sekarang ini??? Harus dong kita jadi mahasiswa yang peduli akan urusan umat. Namanya juga mahasiswa jadi harus berbeda dengan saat kita masih siswa dulu. Kalo dulu waktu masih mahasiswa kita masih cuek pada apa yang terjadi di sekitar kita, nah sekarang kita udah jadi mahasiswa harus lebih peduli dengan apa yang terjadi di sekitar kita.
Coba kita sedikit ngintip waktu kita masih siswa dulu. Sudahkan kita peduli terhadap apa yang terjadi di sekitar kita ??? Terhadap kejadian – kejadian yang terjadi di kancah dunia??? Terhadap peristiwa – peristiwa yang terjadi terhadap umat di dunia umumnya dan kejadian yang menimpa kaum muslimin pada khususnya??? Kalo udah bagus dong, berarti rasa kepedulian kamu – kamu udah tinggi. Ato kita dulu adalah seorang siswa yang hanya study oriented alias Cuma sekolah.. sekolah.. dan sekolah. Seorang siswa yang menutup mata dan telinga terhadap semua kejadian yang ada di sekitarnya dan hanya memikirkan tugas , ulangan dan PeeR. Seperti apa kita dulu, tentunya yang tahu hanya dirimu.
Nah, itukan dulu (waktu masih siswa), kalo sekarang kita udah mahasiswa. Dah banyak kemajuan ato malah ga ada bedanya (wah gaswat ni..). Harus beda dong..kan kita sekarang dah gedhe, ga kaya anak kecil lagi kaya dulu.Dulu yang cuek pada kejadian – kejadian yang terjadi sekarang kita ubah dong, kita harus lebih memperhatikan dan mempedulikan apa yang terjadi di sekitar kita. Dan kalo yang dulunya udah peduli, harus kita tingkatin tingkat kepedulian kita (bisa naik 1 anak tangga ato 2 anak tangga ).
Untuk jadi mahasiswa yang peduli pada apa yang terjadi di dunia ini, khususnya pada apa yang terjadi pada kaum muslimin saat ini, kita harus rajin – rajin mencari tau karena berita itu ga bakalan dating sendiri kecuali kita yang mencari.Bisa via televisi, majalah, surat kabar ato ngenet. Jadi kalo nonton TiVi ga Cuma AFI, Indonesian Idol ato sinetron – sinetron remaja doing, tapi juga berita dong. Kalo yang ditonton hiburan terus, adanya dunia ini indah dan menyenangkan ga tau bagaimana keadaan saudara – saudara kita yang lagi kesususahan di hujam peluru tiap hari di Palestin, ga tau kalo Indonesia kini lagi di keruk habis – habisan oleh Amerika via Freeport, dan ga tau berita – berita up to date lainnya. Jadi yang up to date itu jangan Cuma gaya doing tapi juga iinfo dan berita yang di dapet dong. Jangan ngaku gaul kalo tiap ditanya peristiwa – peristiwa actual bawaannya ketinggalan terus, Cuma kebagian yang basi doing. (Keciaan dech lo..)
So mulai dari sekarang, hari ini, jam ini, menit ini, detik ini, buruan buru berita jangan sampe keduluan ma yang lain. Hingga kita juga menjadi mahasiswa yang jeli malihat fakta. Dan yang tepenting bukan Cuma jeli dalam malihat aja, tapi juga dilihat fakta tersebut gimana sih dalam pandangan Islam. Kalo fakta tersebut ga sesuai ato bahkan melenceng dari rel Islam maka kita sebagai mahasiswa muslim harus tau gimana sih Islam memandang fakta ini dan gimana sich solusinya. Untuk tau sesuai ato tidaknya dengan Islam dan bagaimana solusi Islam makanya harus cari tau dan mengenal Islam lebih dalem. Dijamin dech kalo kita makin dalem ngenal Islam pasti kita makin sayang dan lengket ma Islam. Jadi yang tempat gaulnya Cuma di kost, kantin, dan kampus,dan ngrumpi si sana sini tambah dong dengan rajin – rajin datengin majelis ilmu yang ada, sekalian buwat ngilangin tu kebiasaan ngrumpi.

by:fie3

GAYA LEWAT BUSANA

Mahasiswa mana sich yang ga suka bergaya. Ga cowok dan cewek pasti memperhatikan yang namanya busana. Lebih – lebih ni untuk mahasiswi sebelum ke kampus pasti yang utama dan pertama yang diperhatikan gaya mereka. Sehingga ga heran kalo busana dan gaya merupakan satu sisi yang menjadi sasaran empuk bagi barat. Ide barat memandang busana sebagai suatu alat untuk mempercantik diri wanita sehingga bisa menarik bagi lawan jenisnya. Sampai-sampai mengarah pada tabaruj (menonjolkan kecantikan atau perhiasan laki-laki yang bukan mahrom). Dan yang bikin prihatin banyak mahasiswi yang terseret ide barat ini.:(
Barat memandang wanita sebagai satu sosok yang menarik laki-laki sehingga wanita harus dipercantik dengan busana yang aduhai, dengan mode-mode yang bisa menarik perhatian umum yaitu dengan menampakkan bentuk tubuh. Akhirnya muncullah trend mode-mode pakaian mutakhir merampingkan bagian pinggang, bagian atas ditarik ke atas, model pakaian super ketat, sampe – sampe kalo ke depan kelihatan yang belakang, kalo ke belakang kelihatan yang depan. Katanya sih biar ga ketinggalan jaman.
Tapi sayang , remaja Islam sendiri kadang tidak sadar kehadiran mode tersebut ternyata suatu upaya untuk menjauhkan pemahaman tentang suatu upaya untuk menjauhkan pemahaman tentang busana muslimah sebagaimana yang telah disyari’atkan Allah dalam Al Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya.
Gimana sich busana yang Islami
Allah menciptakan adanya dua jenis manusia, dimana keduanya saling tertarik, selain itu Allah juga memberikan seperangkat aturan yang sangat lengkap diantaranya pengaturan masalah busana. Khususnya kaum hawa, mempunyai daya tarik atau pesona yang lebih kuat. Jadi akan mudah diterimakan jika Allah membedakan wanita atas laki-laki dari batasan auratnya dan ketentuan busananya. Dimana busana wanita harus menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Seperti halnya sabda Rasulullah SAW:
“Ya Asma ! sesungguhnya wanita itu apabila telah baligh, maka tidak patut menampakkan sesuatu darinya melainkan ini dan ini. Rasulullah SAW berkata sambil menunjuk muka dan kedua telapak tangan hingga pergelangannya sendiri “ (HR Abu Daud dari Aisyah ).
Selain menutup aurat, busana yang kita pake modelnya tidak boleh semau gue tapi dengan model yang khas (tidak menyerupai laki-laki), sebagaimana hadits berikut:
“ Rasulullah SAW mengutuk laki-laki yanh menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki “(HR Bukhori dan Ibnu Abbas)
Selain menutup aurat dan ga boleh menyerupai kaum adam, dalam berbusana kita juga harus membedakan busana yang kita pake di kehidupan khusus dan kehidupan umum. Apa sich kehidupan umum dan khusus itu..???
Kehidupan Umum yaitu kehidupan yang apabila orang asing akan masuk kedalam kehidupan itu, maka ia tidak harus minta ijin terlebih dahulu. Misalnya pasar, masjid, sekolah dll. Busana
Adapan seruan Allah dan Rasul-Nya tertuang dalam nash-nash berikut ini (ketika wanita ada dalam kehidupan umum)
QS. An Nur : 31, perintah untk mengenakan kerudung
“ Katakanlah kepada wanita yang beriman: “hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudungnya kedadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya……..”
QS. Al Ahzab : 59, perintah untuk mengenakan jilbab
“ Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ketubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang “
Kehidupan khusus yaitu kehidupan yang apabila orang asing hendak masuk ke dalam kehidupan tersebut maka harus minta ijin terlebih dahulu, misalnya didalam rumah atau dalam ruangan.
Berbeda dengan kehidupan umum, dalam kehidupan khusus syara’ telah membolehkan bagi wanita menampakkan lebih dari wajah dan telapak tangan kepada mahrom dan wanita lain. Dalam artian pakaian dalam (pakaian rumah) wanita boleh kelihatan betisnya, sebagian lengan, rambut, tetapi tidak berlebihan dalam menampakannya.
“ ……………kecuali pada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka atau putera-putera mereka, atau saudara laki-laki mereka atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita, atau budak-budak yang mereka miliki, pelayan laki-laki yang tidak punya keinginan terhadap wanita, atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita……….”(QS. An Nur :24)
Jadi gimana dong supaya gaya tapi tetep Islami…???
Gaya sih boleh-boleh aja, asalkan masih dalam koridor Islam, yaitu ga melanggar aturan yang telah diuraikan di atas. Soal warna dan model boleh – boleh aja, asal..:
Corak dan jenis busana
Corak bahan tidak dibatasi. Kita bebas memilih corak yang kita suka untuk busana kita. Mau corak kotak-kotak, abstrak, bunga-bunga atau corak abstrak, etc.
Warna
Warna semua aja oke dan boleh-boleh(mubah) aja sama Islam yang penting biar ngga keliat norak kita bisa memadukan dengan warna yang sesuai antara kerudung dengan jilbab kita.
Model busana
Kita bisa berkreasi untuk menciptakan model jilbab yang oke, misal: model berempel, model warna lengan yang berbeda dengan warna bagian badan. Atau kita juga bisa menambahkan aksesoris, seperti menambahkan rendan kancing, atau kita kenakan bros yang manis dikerudung kita. Yang penting untuk jilbab syaratnya menjulur ke bawah menutup seluruh tubuh, dan kerudung harus menutup dada.
So…bergaya lewat busana?? Why not….
Raihlah pahala lewat busana, bergayalah sebagai wanita yang taat kepada Allah, agar menjadi pahala semua perbuatan kita. Karena kita bergaya, kita berbusana semua semata – mata untuk meraih ridlo Allah. Wallahualam.

by:fie3