13.6.09

MENGUBAH DUNIA DENGAN TANGANMU



Fakta di Indonesia, 70% dari pecandu narkoba berasal dari remaja, 30% pekerja seks berusia 18 tahun, bahkan yang sangat tragis adalah jumlah pelaku aborsi setiap tahunnya mencapai 2,3 juta dan 30 % di antaranya dilakukan oleh remaja. (hidayatullah.com). Jumlah pelajar pengguna Narkoba di Indonesia, berdasarkan data BNN tahun 2006 tercatat sebanyak 83.000 pelajar. Baik siswa SD, pelajar SMP, maupun SMA. (ismki.com, 27/06/08). Berdasar hasil survei komnas perlindungan anak tercatat sebanyak 97,3% remaja pernah ciuman, petting dan oral sex, 62,7% remaja SMP tidak perawan lagi, 21,2% remaja SMU pernah aborsi, 97% remaja pernah nonton film porno(liputan6.com)
Fakta menunjukkan tidak sedikit remaja yang terpengaruh gaya hidup liberal dan hedonis, yang menjauhkan remaja dari gaya hidup yang beradab, yaitu gaya hidup yang merujuk pada aturan Allah SWT, pencipta manusia. Atas nama kebebasan, banyak remaja yang terjebak dalam pergaulan bebas, silau dengan kehidupan sekuler-kapitalistik. Memang banyak remaja yang tidak menggunakan narkoba, isap nikotin atau terjun ke dunia seks bebas. Sayangnya mereka lebih memilih kegiatan perlombaan untuk meraih popularitas lewat jalan pintas dalam audisi pencarian bakat. Atau mengisi waktu luang dengan nongkrong di pinggir jalan, hangout ke arena dugem, atau ngetem di playstation.
Remaja saat ini tengah mengalami dekadensi moral, remaja sudah terpola menjadi generasi yang individualis, akrab dengan hedonisme, premanisme dan konsumtif dan terjangkit budaya snobis. Hal ini tidak lepas dari arus goblalisasi yang di dalamnya terdapat westernisasi sehingga peradaban barat masuk dengan mudah tanpa adanya suatu penyaringan terlebih dahulu. Sebagaimana disebutkan dalam buku Megatrend 2000, formula 3f alias food, fun and fashion, virus ini bakal merusak system tata nilai manusia penghuni dunia ketiga. Dan berdasarkan fakta di atas, remaja di Indonesia terbukti sudah “klepek” dengan virus 3F ini.
Sebagai remaja muslim pastinya kita ga ingin melihat temen – temen kita, saudara kita, tetangga kita ato malah kita sendiri terjangkit virus tersebut. Menyaksikan kebejatan moral remaja yang membuat terus beristighfar dan ngelus dada. Tapi jika hanya istighfar dan ngelus dada ga buat virus tersebut hilang begitu saja ato buat temen, saudara dan tetangga kita jadi tersadarkan kalo udah terjangkiti virus tersebut. Sehingga sebagai remaja muslim kita perlu action dan tidak berdiam diri ketika sudah tau ada virus yang menyebar.
Melihat kondisi remaja saat ini bisa dikatakan bahwa remaja kita sedang sakit. Sapa yang akan menjadi dokternya? Sapa lagi kalo bukan remaja itu sendiri yang akan menjadi dokternya. Karena cuma ada dua piliahan menjadi pasien atau menjadi dokter. Tentu saja jika kita memilih menjadi dokter. Untuk bisa menjadi dokter kita harus melayakkan diri kita dengan untuk menjadi seorang dokter. Dengan mengenali sapa diri kita, jenis penyakit remaja, metode terapinya dan obatnya. Dan hal ini bisa kita dapatkan dengan belajar, belajar dan belajar serta mengikuti kegiatan pembinaan keislaman. Karena usia remaja adalah masa pencarian jati diri, usia baligh dimana dari sinilah semua perbuatan yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah. Karena itu kita mesti lebih berhati – hati dalam berntindak jangan asal bertindak seperti waktu kita masih anak – anak dulu, sebagaimana HR. Abu Dawud “Pena(hisab Allah) diangkat dari tiga golongan, dari orang tidur sampai terbangun, dari anak kecil sampai ihtilam (dewasa) dan orang gila sampai dia berakal”. Untuk itu kita perlu belajar supaya tau mana yang benar dan mana yang salah menurut Islam, supaya g salah langkah dan g salah kaprah kaya sekarang, kalo udah remaja berarti dah gedhe, dah boleh pacaran, dah boleh pulang malem. Harusnya kita inget kalo dah remaja bukan badan doang yang tambah gedhe, tapi tanggung jawab juga tambah gedhe termasuk tanggung jawab memperbaiki kondisi umat, menjadi dokter umat. Imam Asy Syafii mengatakan: "Sesungguhnya kehidupan pemuda itu, demi Allah hanya dengan ilmu dan takwa (memiliki ilmu dan bertakwa), karena apabila yang dua hal itu tidak ada, tidak dianggap hadir (dalam kehidupan)." Dan supaya jadi dokter yang handal dan g salah suntik kita harus rajin mengikuti pembinaan keislaman untuk membekali diri kita agar bisa menjadi dokter umat.
Sebagaimana pembinaan yang telah dilakukan oleh Rasullah SAW kepada pemuda Islam yang mampu menghasilkan generasi penerus yang mempunyai kepribadian Islam yang kokoh, yang mempunyai pola pikir dan pola sikap Islami. Yang mampu menghasilkan dokter – dokter umat, seperti Thariq bin Ziyad salah satu dari pemuda-pemuda pilihan yang memiliki kontribusi penyebaran Islam di negeri matador Spanyol. Pada tahun 92H/711 M pasukan muslim yang dipimpin oleh panglima muda Thariq bin Ziyad yang berusia 25 tahun menyeberangi selat Gibraltar (Jabal Thariq) agar sampai di Spanyol. Atas pertolongan Allah Swt pasukan raja Rhoderick (Spanyol) yang berkekuatan 100.000 pasukan tumbang di tangan pasukan muslim yang hanya berjumlah 7000 dan 5000 pasukan tambahan. Selain itu ada Mus’ab bin Umair yang dalam waktu sekitar 1 tahun telah berhasil mengislamkan sebagian besar penduduk Madinah. Ibnu Taimiyah yang mampu merubah penjara menjadi pondok pesantren, Aisyah yang telah meriwayatkan hadist dari Rasul sebanyak 2220 hadits.
Sudah seharusnya remaja muslim saat ini memikirkan masa depan ke arah yang lebih baik seperti remaja-remaja di masa hukum-hukum Allah Swt masih ditegakkan di dalam seluruh tatanan kehidupan manusia dibawah naungan Khilafah. Karena generasi muda mempunyai posisi penting dalam proses regenerasi suatu masyarakat dan bangsa. Generasi yang akan menyambut tongkat estafet kepemimpinan suatu negeri. Sudah saatnya meninggalkan tatanan hidup yang rusak dan mengambil kehidupan mulia yang diatur dengan hukum-hukum Allah SWT. Dan menjadi dokter umat untuk mengembalikan kejayaan Islam dan kaum muslimin. Bukan menjadi pasien yang terjangkit dan terlena dengan virus 3F. Saatnya remaja menjadi martir revolusi yang membakar semangat umat untuk mengembalikan kejayaan Islam dan kaum muslimin, saatnya mengubah dunia dengan tangan kita.(disampaikan pada dialog remaja "Ubah Dunia dengan Tanganmu" 19/04/09)



by:fie3