15.11.09

PEMUDA GARDA TERDEPAN PEJUANG SYARIAH DAN KHILAFAH

Pemuda adalah ujung tombak revolusi. Pemuda mempunyai posisi yang sangat penting dalam proses regenerasi suatu bangsa. Ditangan pemudalah masa depan suatu bangsa akan ditentukan. Masa muda merupakan saat pikiran dan kreasi menunjukkan kemampuan untuk menemukan dan menciptakan sesuatu dalam bentuk yang terbaik.

Namun, sekarang kenyataannya tidaklah seindah demikian, tatanan kehidupan yang sekuleristik, baik dari sistem ekonomi yang kapitalistik, sistem politik yang oportunistik, sistem sosial yang individualistik, sistem pendidikan yang materialistik dan sistem budaya yang hedonis mengakibatkan emosi labil karena krisis aqidah, kehidupan kian individualis, hedonis, krisis keluarga sakinah, seks bebas bahkan kriminal. Seluruh aspek telah menjadi korban tatanan kehidupan sekuler tersebut, tak terkecuali generasi mudanya.

Bisa dibayangakan bagaimana nasib negri ini jika pemudanya tidak peduli akan permasalahan umat yang ada, menjadi generasi yang individualis, hedonis dan permisive. Bisa kita bayangkan betapa hancurnya dunia ini jika generasi mudanya hidup bebas tanpa aturan, tidak mengenal pahala maupun dosa dan tidak tahu serta tidak mau tahu jika hukum Allah Sang Pencipta Alam diabaikan dan dicampakkan. Mau dikemanakan negri ini? Akankah kita berdiam diri sambil mengunggu waktu kehancuran yang sempurna?

Sejarah mencatat dengan tinta emas bahwa tidak ada kebangkitan suatu bangsa tanpa kiprah para pemudanya. Penakluk benteng konstatinopel di Romawi adalah seorang pemuda dibawah umur 24 tahun yaitu Muhammad al-Fatih, Umar bin Abdul Aziz seorang Khalifah (Kepala Negara) dalam waktu singkat (+- 2 tahun) mampu menstabilkan perekonomian negara dalam usia yang masih belia, ada pula Thariq bin Ziyad sang penakluk Spanyol (Andalusia), negeri di daratan Eropa yang pertama kali masuk dalam pelukan Islam di zaman Pemerintahan Kekhalifahan Bani Umaiyah.

Masa muda adalah adalah lambang kekuatan, keberanian, vitalitas dan energi. Bilal bi Rabbah rela menerima cambukan dari tuannya dan diseret kuda di tengah padang pasir serta dijemur di bawah terik matahari, Ali bin Thalib rela menggantikan tidur Rasulullah di rumahnya saat Rasul diancam dibunuh oleh orang – orang Quraisy.

Betapa indahnya sosok remaja Islam dan kebangkitan yang dihasilkannya. Tapi kemanakah sosok pemuda Islam saat ini.Akankah hal ini hanya sebagai hal yang hanya bisa dirindukan semata? Pastinya tidak, ramaja adalah bagian dari umat Islam. Remaja ikut pula bertanggung jawab atas semua persoalan umat. Remaja adalah masa depan, jika remaja selamat maka akan selamat pula masa depan umat. Jika remaja bangkit maka akan bangkit pula umat.

Saatnya remaja bangkit untuk menyisingkan lengan baju dan merapatkan barisan, berada di barisan terdepan untuk memperjuangkan syariah dan khilafah. Memperjuangkan tegaknya kembali hukum Allah yang sudah dicampakkan selama ini oleh umat muslim sendiri. Saatnya bangun dari buaian musuh Allah, dari jebakan – jebakan orang kafir yang sengaja menghancurkan generasi muda dengan politik 3F(food, fun and fashion) nya. Saatnya pemuda menumbangkan sistem kapitalis dan mengusung Islam sebagai sebuah sistem. Karena kebangkitan Islam itu ada ditangan pemudanya.

11.7.09

NIAT HATI BAIK, MALAH TERTOLAK

“Ni, aku lagi kena masalah besar ini, lagi kena virus merah jambu”, kata Sisi. “Virus merah jambu? Asyik dunk! Ma sapa Si?”, Tanya Ani pada Sisi sahabatnya. “Ma Boby anak baru yang pinter, ganteng, keren, tajir pula”, jawab Sisi. “Ya udah nunggu apa lagi ya udah bilang aja”, ujar Ani menyemangati Sisi.”Bilang? Gila lu, aq tu cewek tau, masa bilang duluan, jangan dudul dong Ni, mau mempermalukan diri sendiri apa, ya kalo ditrima, kalo ditolak mau ditaruh mana mukaku”, kata Sisi. “Taruh disitu, masa di comberan..”, sahut Ani sambil menunjuk muka Sisi.
Seminggu setelah pembicaraan kedua sahabat , banyak hal yang berubah pada diri Sisi. Bahkan sudah tiga hari Sisi ga masuk kuliah tanpa kabar. Ani pun berinisiatif mengunjungi Sisi. Sesampai di rumah Sisi, ternyata Sisi ga mau keluar kamar. Hanya Sasa kakak Sisi yang menemui Ani. Sasapun menceritakan pada Ani perubahan sikap Sisi beberapa hari belakangan ini. Ia ga mau makan, ga mau keluar kamar dan kehilangan semangat. Hal ini karena rasa terpendamnya pada Ari, Sisi ingin Ari jadi kekasihnya. Melihat kondisi Sisi, Anipun ga tega dia akhirnya menemui Ari, menceritakan semuanya dan meminta Ari mau menjadi kekasih Sisi. Anipu jadi sang pahlawan cinta yang akhirnya Ari dan Sisipun jadian walaupun hanya berjalan 6 bulan kemudian mereka putus.
Sepenggal kisah yang pernah ada, kisah orang picik yang merasa dirinya benar dengan memfasilitasi sahabatnya untuk berpacaran dengan alasan kasihan pada sahabatnya. Dengan alasan sayang dan ingin memperbaiki kondisi sahabatnya. Kisah orang yang lupa akan kaidah syara’ “Barangsiapa yang melakukan aktivitas tidak sesuai dengan perintah Allah maka tertolaklah”. Lupa bahwa Allah akan menilai suatu perbuatan bukan hanya dilihat dari niat hati seseorang, tapi juga caranya harus benar sesuai dengan perintah Allah. Alangkah meruginya orang yang beraktivitas hanya mengandalkan niat saja tanpa dibarengi dengan cara yang sesuai dengan perintah Allah. Niat kita yang sering kali baik, tapi caranya tidak sesuai dengan perintah Allah. Maksud hati baik ingin menolong sahabat, tapi caranya dengan memfasilitasi pacaran, suatu hal yang dilarang Allah. Dimata manusia sebagai pahlawan cinta, tapi dimata syara’ menjadi penjahat cinta. Sebuah amalan yang sia – sia bahkan merugi karena mengantarkan sahabatnya kepada kemaksiatan. Sobat, mari kita lihat amalan pada diri kita sudah masuk amalan shalihkan amalan kita, amalan yang niat dan caranya senantiasa sesuai dengan perintah Allah yang bernilai pahala?, atau amalan sia – sia yang hanya mendapat cape semata? atau bahkan amalan yang merugi, yang dari amalan yang kita lakukan hanya membuahkan dosa??? Sesuatu yang baik menurut manusia belum tentu baik dimata Allah, dan sesuatu yang buruk dimata manusia belum tentu buruk dimata Allah. Karenanya jangan pernah menilai sesuatu dengan pandangan manusia yang relative, jangan memutuskan sesuatu tanpa berpegang pada Al Quran dan As sunah, karena hanya Allah Maha Pemberi Keputusan..


by:fie3

13.6.09

MENGUBAH DUNIA DENGAN TANGANMU



Fakta di Indonesia, 70% dari pecandu narkoba berasal dari remaja, 30% pekerja seks berusia 18 tahun, bahkan yang sangat tragis adalah jumlah pelaku aborsi setiap tahunnya mencapai 2,3 juta dan 30 % di antaranya dilakukan oleh remaja. (hidayatullah.com). Jumlah pelajar pengguna Narkoba di Indonesia, berdasarkan data BNN tahun 2006 tercatat sebanyak 83.000 pelajar. Baik siswa SD, pelajar SMP, maupun SMA. (ismki.com, 27/06/08). Berdasar hasil survei komnas perlindungan anak tercatat sebanyak 97,3% remaja pernah ciuman, petting dan oral sex, 62,7% remaja SMP tidak perawan lagi, 21,2% remaja SMU pernah aborsi, 97% remaja pernah nonton film porno(liputan6.com)
Fakta menunjukkan tidak sedikit remaja yang terpengaruh gaya hidup liberal dan hedonis, yang menjauhkan remaja dari gaya hidup yang beradab, yaitu gaya hidup yang merujuk pada aturan Allah SWT, pencipta manusia. Atas nama kebebasan, banyak remaja yang terjebak dalam pergaulan bebas, silau dengan kehidupan sekuler-kapitalistik. Memang banyak remaja yang tidak menggunakan narkoba, isap nikotin atau terjun ke dunia seks bebas. Sayangnya mereka lebih memilih kegiatan perlombaan untuk meraih popularitas lewat jalan pintas dalam audisi pencarian bakat. Atau mengisi waktu luang dengan nongkrong di pinggir jalan, hangout ke arena dugem, atau ngetem di playstation.
Remaja saat ini tengah mengalami dekadensi moral, remaja sudah terpola menjadi generasi yang individualis, akrab dengan hedonisme, premanisme dan konsumtif dan terjangkit budaya snobis. Hal ini tidak lepas dari arus goblalisasi yang di dalamnya terdapat westernisasi sehingga peradaban barat masuk dengan mudah tanpa adanya suatu penyaringan terlebih dahulu. Sebagaimana disebutkan dalam buku Megatrend 2000, formula 3f alias food, fun and fashion, virus ini bakal merusak system tata nilai manusia penghuni dunia ketiga. Dan berdasarkan fakta di atas, remaja di Indonesia terbukti sudah “klepek” dengan virus 3F ini.
Sebagai remaja muslim pastinya kita ga ingin melihat temen – temen kita, saudara kita, tetangga kita ato malah kita sendiri terjangkit virus tersebut. Menyaksikan kebejatan moral remaja yang membuat terus beristighfar dan ngelus dada. Tapi jika hanya istighfar dan ngelus dada ga buat virus tersebut hilang begitu saja ato buat temen, saudara dan tetangga kita jadi tersadarkan kalo udah terjangkiti virus tersebut. Sehingga sebagai remaja muslim kita perlu action dan tidak berdiam diri ketika sudah tau ada virus yang menyebar.
Melihat kondisi remaja saat ini bisa dikatakan bahwa remaja kita sedang sakit. Sapa yang akan menjadi dokternya? Sapa lagi kalo bukan remaja itu sendiri yang akan menjadi dokternya. Karena cuma ada dua piliahan menjadi pasien atau menjadi dokter. Tentu saja jika kita memilih menjadi dokter. Untuk bisa menjadi dokter kita harus melayakkan diri kita dengan untuk menjadi seorang dokter. Dengan mengenali sapa diri kita, jenis penyakit remaja, metode terapinya dan obatnya. Dan hal ini bisa kita dapatkan dengan belajar, belajar dan belajar serta mengikuti kegiatan pembinaan keislaman. Karena usia remaja adalah masa pencarian jati diri, usia baligh dimana dari sinilah semua perbuatan yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah. Karena itu kita mesti lebih berhati – hati dalam berntindak jangan asal bertindak seperti waktu kita masih anak – anak dulu, sebagaimana HR. Abu Dawud “Pena(hisab Allah) diangkat dari tiga golongan, dari orang tidur sampai terbangun, dari anak kecil sampai ihtilam (dewasa) dan orang gila sampai dia berakal”. Untuk itu kita perlu belajar supaya tau mana yang benar dan mana yang salah menurut Islam, supaya g salah langkah dan g salah kaprah kaya sekarang, kalo udah remaja berarti dah gedhe, dah boleh pacaran, dah boleh pulang malem. Harusnya kita inget kalo dah remaja bukan badan doang yang tambah gedhe, tapi tanggung jawab juga tambah gedhe termasuk tanggung jawab memperbaiki kondisi umat, menjadi dokter umat. Imam Asy Syafii mengatakan: "Sesungguhnya kehidupan pemuda itu, demi Allah hanya dengan ilmu dan takwa (memiliki ilmu dan bertakwa), karena apabila yang dua hal itu tidak ada, tidak dianggap hadir (dalam kehidupan)." Dan supaya jadi dokter yang handal dan g salah suntik kita harus rajin mengikuti pembinaan keislaman untuk membekali diri kita agar bisa menjadi dokter umat.
Sebagaimana pembinaan yang telah dilakukan oleh Rasullah SAW kepada pemuda Islam yang mampu menghasilkan generasi penerus yang mempunyai kepribadian Islam yang kokoh, yang mempunyai pola pikir dan pola sikap Islami. Yang mampu menghasilkan dokter – dokter umat, seperti Thariq bin Ziyad salah satu dari pemuda-pemuda pilihan yang memiliki kontribusi penyebaran Islam di negeri matador Spanyol. Pada tahun 92H/711 M pasukan muslim yang dipimpin oleh panglima muda Thariq bin Ziyad yang berusia 25 tahun menyeberangi selat Gibraltar (Jabal Thariq) agar sampai di Spanyol. Atas pertolongan Allah Swt pasukan raja Rhoderick (Spanyol) yang berkekuatan 100.000 pasukan tumbang di tangan pasukan muslim yang hanya berjumlah 7000 dan 5000 pasukan tambahan. Selain itu ada Mus’ab bin Umair yang dalam waktu sekitar 1 tahun telah berhasil mengislamkan sebagian besar penduduk Madinah. Ibnu Taimiyah yang mampu merubah penjara menjadi pondok pesantren, Aisyah yang telah meriwayatkan hadist dari Rasul sebanyak 2220 hadits.
Sudah seharusnya remaja muslim saat ini memikirkan masa depan ke arah yang lebih baik seperti remaja-remaja di masa hukum-hukum Allah Swt masih ditegakkan di dalam seluruh tatanan kehidupan manusia dibawah naungan Khilafah. Karena generasi muda mempunyai posisi penting dalam proses regenerasi suatu masyarakat dan bangsa. Generasi yang akan menyambut tongkat estafet kepemimpinan suatu negeri. Sudah saatnya meninggalkan tatanan hidup yang rusak dan mengambil kehidupan mulia yang diatur dengan hukum-hukum Allah SWT. Dan menjadi dokter umat untuk mengembalikan kejayaan Islam dan kaum muslimin. Bukan menjadi pasien yang terjangkit dan terlena dengan virus 3F. Saatnya remaja menjadi martir revolusi yang membakar semangat umat untuk mengembalikan kejayaan Islam dan kaum muslimin, saatnya mengubah dunia dengan tangan kita.(disampaikan pada dialog remaja "Ubah Dunia dengan Tanganmu" 19/04/09)



by:fie3

2.4.09

POLIGAMI, G MASALAH

Duh, gimana ya kalo suami menikah lagi? Jika pertanyaan tersebut dilemparkan ke para istri, pasti jawabannya beragam.Ada yang g dech, mending minta cerai aja. Wah dzolim ini namanya, g mikir perasaan wanita apa? Ato ada yang mengajukan berbagai persyaratan, harus adil, bisa memenuhi kebutuhan semuanya dan syarat - syarat yang lain. Dan g sedikit pula yang menolak menjawab dengan alasan KDRT alias kekerasan dalam rumah tangga. Masyaallah begitu beragamnya jawaban dari kaum hawa ya.
Sebagai muslimah tentunya ketika ada pertanyaan kembalikan jawabannya kepada Al Quran dan as sunah. Dalam QS An – Nisa: 3 , “Maka kawinilah wanita – wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga atau empat (poligami)….”. Sepenggal ayat ini menjadi kebolehan poligami, yaitu seorang suami boleh memiliki istri dua, tiga atau empat. Namun, fakta Islam membolehkan poligami bagi seorang laki – laki untuk beristri lebih dari satu telah menyebabkan munculnya berbagai hujatan dan kesalahpahaman dari berbagai kalangan.
Sebagai seorang muslim tentunya kita tidak boleh menerima mentah – mentah berbagai informasi yang ada. Menolak bahkan mengharamkan poligami dengan alasasn terjadi KDRT, terjadi kedzoliman, diskriminasi terhadap perempuan, tidak adil dan berjuta alasan yang lain. Tentunya kita harus kembalikan kepada Al – Quran dan as sunah bagaimana memandang masalah poligami ini.
Dalam QS. AN nisa : 3 di atas telah dijelaskan kebolehan poligami, yaitu seorang laki – laki boleh beristri lebih dari satu, dengan baasan maksimal empat. Disini poligami hukumnya mubah (boleh, tentu bolah artinya bukan sunah, makruh, wajib ataupun haram. Seorang pria boleh melakukan monogamy ataupun poligami, tidak perlu disuruh – suruh, dipaksa – paksa, ditakut – takuti atau diancam – ancam. Adapun ayat selanjutnya “ kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja”. Penggalan ayat ini merupakan anjuran seseorang yang khawatir terhadap dirinya bila terjerumus berbuat lalim kepada istri – istrinya,maka hokum atas dirinya lebih utama bila hanya memiliki istri satu.
Poligami juga bukan penyebab adanya KDRT dalam rumah tangga, jika terdapat fakta banyak terjadi KDRT, istri dipukuli, disiram air panas atau kekerasan yang lain sehingga poligami dilarang, maka perlu dipertanyakan lagi yang dilarang itu pologaminya atau kekerasan poligaminya? Karena jika menghukumi sesuatu hanya berdasarka pada fakta saja, pada faktanya tidak sedikit yang monogamy juga melakukan KDRT, istri satu – satunya dipukuli, disetrika dan lain – lain, Apakah dengan fakta ini monogamy jadi dilarang? Sehingga mana yang harus diperbaiki? Pologami, monogamy atau perilaku sang suami yang berumah tangga? Jika jawabannya adalah perilaku sang suami yang berumah tangga maka perlu peran negara dalam mendidik akhlaq masyarakat dengan mewajibkan memahami hokum – hokum Islam tentang berumah tangga.
Poligami juga bukan bentuk diskrimasi terhadap perempuan. Karena sebelum datangnya Islam, kaum perempuan diperlakukan layknya hewan atau objek yang dimanfaatkan demi kepuasan kaum laki – laki. Para gadis, perempuan dewasa, maupun para janda sama sekali tunduk di bawah kekuasaan dan hawa nafsu kaum adam. Pada masa jahiliyah, seorang laki – laki bisa mengawini perempuan berapapun banyaknya sesuai banyaknya sesuai keinginannya dan memperlakukan perempuan sesukanya. Dan dimasa sekarang praktek seperti ini terus berlangsung dalam bentuk yang berbeda seperti praktek kawin – cerai, perselingkuhanm prostitusi dan sebagainya. Kaum hawa dibiarkan mempertahankan diri mereka dan anak – anaknyaa tanpa peran laki –laki, angka perceraian semakin tinggi, perselingkuhan makin marak dan praktek prostitusi makin merajalela.
Islam tidak menghapus poligami, karena dalam beberapa kasus tertentu poligami merupakan sesuatu yang perlu dan bahkan menjadi alternative solusi yang lebih baik. Sehingga sebagi kaum muslim kita harus lebih cerdas dalam memahami berbagai masalah yang ada termasuk diantaranya tentang poligamin. Jang mudah termakan stigma dan mengambil serta merubah hokum hanya berdasarkan fakta saja. Semua harus dikembalikan pada al Quran dan as sunah dan dalam quran dan as sunah telah dijelaskan kebolehan poligami yang bersifat mutlak. Juga kita sebagai umat muslim harus waspada dengan adanya pihak – pihak yang berupaya mengubah status hokum poligami adalah dalam rangka menjauhkan hokum – hokum Islam tentang kelurga dan masyarakat.
Sedangkan adanya praktik poligami yang keliru di tengah – tengah masyarakat seperti KDRT dan sebagainya karena poligami tidak dijalankan sesuai syariat. Dan kita harus lebih waspada dengan fakta – fakta yang sengaja digulirkan adalah upaya membawa masyarakat membenci praktik syariat Islam dalam hokum keluarga dengan penggambaran yang keliru tentang poligami.


by:fie3

CELEBRITI WANNA BE

Selebriti, sebuah kata yang lagi diincar para remaja saat ini. Ajang pencarian bakat untuk menjadi Miss Celebrity kini baru digelar oleh salah satu stasiun televisi swasta ternama di Indonesia. Ratusan gadis remaja dari berbagai kota seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Makasar, Banjarmasin, Medan, Palembang, Menado berbondong – bondong mengikuti acara yang bertujuan mencari selebriti baru dan fresh di tanah air yang akan bermetamorfosis menjadi seorang aktris, presenter, dan model terkenal di dunia entertainment Indonesia. Yang merasa telah memenuhi syarat perempuan usia 15 - 23 tahun, belum pernah menikah, sehat jasmani dan rohani, tinggi badan minimal 158 cm dan bebas narkoba langsung dech tinggal isi formulir pendaftaran. Ternyata ajang ini laris manis diikuti oleh para remaja, hal ini terbukti dari beberapa audisi yang telah digelar dari beberapa kota seperti di Semarang diikuti oleh 275 peserta di Jakarta diikuti oleh 924 peserta . Pada musim pertama, terdapat 2.000 orang yang mendaftar dan audisi Miss Celebrity. Para peserta berlomba – lomba untuk meraih gelar Miss Celebrity, Miss Celebrity Favourite, Miss Celebrity Fotogenic, Miss Celebrity Best Hair, Miss Celebrity Best Skin, Miss Celebrity Best Smile. Pemenang Miss Celebrity atau sering disebut dengan MICEL ini akan memperoleh kontrak kerja senilai 500 juta rupiah dan terjun langsung dalam aktivitas kegiatan produksi. Wow, sebuah iming – iming yang sangat menggiurkan.
Selebriti memang sebuah profesi yang indah didengar, sebuah gelar yang menjanjikan popularitas, kebahagiaan, kegelimangan harta. Ajang pencarian bakat yang digelarpun menyediakan kontrak senilai Rp 500 juta sebagai presenter, model, dan pemain sinetron di sejumlah rumah produksi. Sehingga dengan mengikuti audisi tersebut menjanjikan berbagai macam kenikmatan hidup. Para remaja putri berusia 15-23 tahun yang berangan-angan menjadi selebritas, siap-siap saja impian itu jadi kenyataan.Ibarat sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui, sekali mengikuti audisi materi langsung melimpah, popularitas langsung melambung tinggi, nama langsung dikenal seantero tanah air dari Sabang sampai Merauke. Dan pastinya hidup akan berubah 180 derajat yang dulunya pas – pasan keuangan jadi longgar, yang dulunya dah kaya makin kaya. Yang dulunya cuma di kenal tetangga atau mentok sa RT sekarang dikenal diseluruh daerah di Indonesia.
Apa iya sich jadi seleb mesti bahagia, kaya dan semua serba indah? Ternyata dibalik kata indah selebrity banyak sekali sisi gelap dunia selebrity kaya budaya permissive alias serba boleh, gaul bebas dan drugs. Dunia gemerlap alias dugem sudah menjadi sebuah rutinitas. Dunia yang serba boleh, bahkan telanjangpun boleh atas nama seni. Gaul bebas tanpa batas juga sudah menjadi hak yang wajar. Gonta – ganti pacar bukan suatu hal yang aneh, malah aneh jika g pernah ganti pacar apalagi g pacaran. Tak sedikit artis muda kita yang hamil diluar nikah. Selain itu kasus perselingkuhan juga kerap kali menghiasi infotaiment, bahkan ga sedikit seleb yang mengidap penyakit kelamin. Kasus narkoba juga kian marak dikalangan selebritis Indonesia sebut saja diantaranya actor kawakan Roy Marten, sejumlah seleb pemakai narkoba yang ketangkep aparat terus kudu nginep di LP terekam rapi oleh media massa. Ada pula komedian Sudarmaji alias Doyok, Polo yang udah dua kali masuk bui, Ibrahim Azhari alias Ibra Azhari (adik kandung Ayu Azhari) atau Derri ‘4 sekawan’, Revaldo. Di kalangan seleb cewek ada Zarima sang ‘ratu’ ekstasi dan Ria Irawan yang terbukti menjadi pengedar sekaligus pemakai dan yang paling hangat artis muda Sheila Marcia dan masih banyak lagi.
Itu baru prodik local, di luar sana seleb yang doyan pake narkoba juga bejibun. Mulai dari para personel The Beatles atau Guns N Roses sampe yang tewas lantaran over dosis seperti dialami oleh Brian Jones dari Rolling Stone atau gitarist legendaris, Jimmy Hendrix dan pentolan Nirvana, Curt Cobain. Ga Cuma artis cowok, yang cewekpun ga mau ketinggalan, sebut saja Britney Spears, penyanyi yang terkenal lewat lagu 'Baby One More Time' ini kehidupannya penuh kontroversi, mulai dari narkoba, hamil di luar nikah, dan terakhir perebutan hak asuh kedua anaknya dengan Kevin Federline. Wah lengkap sudah.
Selain itu ada juga selebriti dadakan yang namanya melambung akibat acara konteks disalah satu televisi swasta. Ian Kasolo, mantan peserta kontes dangdut disalah satu televisi swasta ini, kini bekerja mengantarkan katering di kompleks perumahan di kawasan Depok. Bujangan asal Solo, Jawa Tengah, itu lolos audisi dengan menyingkirkan ribuan peserta dan berhak mengikuti kontes di Jakarta. Karena mimpi menjadi artis begitu besar, pemuda lulusan SMA ini rela meninggalkan pekerjaan tetap sebagai kurir di bank swasta di Solo yang memberinya penghasilan sekitar Rp 1 juta per bulan. Bayangan bergelimang harta seperti sudah di depan mata. Demi mimpinya Ian sampai rela ngebom sms hingga 30 juta rupiah yang dia pinjam dari lintah darat. Sekarang terkenal tidak, terlilit utang iya. Bahkan ia sempat frutasi dan mau bunuh diri. Kisah Ian ini hanyalah satu contoh kecil kisah sang korban mimpi.
Kehidupan selebriti yang dekat dan akrab dengan dunia gemerlap, dunia drugs, dunia free sex bukanlah rahasia lagi. Sudah banyak artis – artis yang keluar dari dunia hitam tersebut, sebut saja Hari Moekti yang sekarang sudah menjadi ustad, Ustad Jefri al Bukhari ato yang akrab dipanggil Uje, ustad yang dulunya pernah nyandu narkoba dan almarhum Gito Rolis yang sebelum merasakan ke-Mahaan Allah dalam dirinya, almarhum Gito Rolis hidup dalam serba kecukupan. Bergelimang kemewahan, bergiat dalam kehidupan malam, bertemankan jarum neraka. Begitulah hari demi hari yang dilalui seolah pakaian yang tak pernah lepas dari badannya. Namun apakah hidup seperti itu mampu mendatangkan ketenangankah semua itu? Sebuah pertanyaan yang belum terjawab, sebuah rasa yang belum pernah ada dan sebuah keinginan yang belum tercapai. Pada akhirnya semuanya hanya menghantarkannya ke alam risau, resah dan gelisah.Klimaks terjadi kala ia merayakan ulang tahunnya yang ke-50 pada 1997. Di situ, Gito mengundang seluruh karibnya untuk berpesta alkohol dan obat sepuasnya.Dalam kerisauan panjang, beriring desah dan keluh kesah, daerah Puncak Bogor –Puncak dikenal sebagai tempat rekreasi di daerah Jawa Barat– selalu menjadi tempat menumpahkan penat, mengubur kegundahan yang membuncah. Wal hasil bukan ketenangan yang didapat bahkan gelisah itu makin menjadi. Namun dari daerah inilah benih hidayah itu mulai mekar membesar. Puncak menjadi tempat bersejarah, tempat solusi menjawab segala kerisauan. Disitulah almarhum Gito Rolis mulai mengenal masjid dan mendalami agama Islam.
Pastinya kita sebagai manusia menginginkan hidup bahagia. Tapi kebahagiaan seperti apakah yang kita inginkan? Apakah kebahagiaan materi dengan bergelimang harta, dengan popularitas yang menanjak, dengan nama yang dikenal seantero jagad, dengan kecantikan yang dipertontonkan kepada khalayak umum? Sebagai seorang muslim pastinya kita ga hanya ingin hidup bahagia dunia saja kan? Tapi bahagia di dunia yang fana maupun bahagia di akherat yang kekal selamanya. Sehingga takaran mengejar kebahagiaan kita ga hanya dengan berlimpah materi dan popularitas yang melambung tinggi semata. Bukan hanya mulia di dunia dan dimata manusia saja yang kita inginkan tapi kemuliaan hakiki. Kemuliaan hakiki ini ga bisa kita raih dengan harta dan popularitas saja, tapi ketaatan yang penuh pada Sang Pemilik hidup. Untuk apa harta yang melimpah dan popularitas yang melangit jika nanti yang kita dapat hanya murkaNya. Demi harta dan popularitas kita lupa dengan rambu – rambu yang telah ditetapkan Allah SWT, demi harta dan popularitas kita lupa akan standar halal – haram. Semua jadi boleh dengan label mengejar materi dan popularitas. Kebahagiaan hakiki bukanlah dinilai dari berapa banyak materi yang kita dapat tapi barokahkah materi yang kita dapat, bukan dari fotogenickah kita, tapi bagaimana nanti kita menampilkan foto amalan – amalan baik kita sewaktu di dunia, bukan rambut terindah yang kita punya tapi bagaimana kita menjaga mahkota kita dengan kerudung, bukan kulit terhalus yang kita punya tapi bagaimana kita menutup kulit terhalus kita dengan jilbab, bukan senyum palsu yang kita sebarkan dihadapan umum namun senyum termanis ketika rapot amalan kita diterima dengan tangan kanan kita, bukan berapa banyaknya sms yang masuk tapi berapa banyaknya amal shalih yang kita kerjakan. Untuk menuju kemuliaan hakiki bukalah materi dan nama besar yang harus kita raih dan kita jadikan tujuan hidup, namun ridlo Allah yang harus kita raih dan kita jadikan tujuan hidup. Karena hanya dengan ridliNyalah kebahagiaan dunia dan akherat akan terwujud.

by:fie3